Tuesday, May 10, 2016

Pola Pikir Buruh

          Para pengusaha atau kelompok pemilik modal sangat menyadari bahwa aksi buruh dapat mematikan gerak kapitalnya. Untuk menghindari aksi buruh tersebut, pemilik modal dapat melakukan berbagai trnsformasi budaya buruh yaitu dengan cara[1]:
1.    Menempatkan buruh sebagai unsur utama dalam kegiatan perusahaan sehingga jika buruh melakukan aksi sama saja merugikan buruh itu sendiri;
2.    Membagikan sebagian laba kepada buruh, dengan cara ini buruh merasa ada perbaikan ekonomi sehingga tidak perlu melakukan aksi;
3.    Memberikan saham kepada buruh, sehingga membuat buruh merasa memiliki perusahaan, sehingga buruh tidak perlu melakukan aksi terhadap perusahaan tempat kerjanya sendiri;
4.    Memberi modal kepada buruh untuk mendirikan koperasi. Dengan memiliki koperasi, kaum buruh dapat mengurus dirinya sendiri dan dapat menanggulangi kesulitan hidupnya.

Dengan melakukan hal tersebut diatas, buruh lebih moderat menghadapi pemilik kapital.  Apabila buruh memiliki keyakinan bahwa untuk mengubah nasibnya harus melalui pengubahan sistem sosial, maka apapun yang dilakukan oleh pemilik kapital diterima oleh buruh sebagai rekayasa untuk mempertahankan kepemilikannya atas alat produksi, sehingga buruh pun akan terus berjuang untuk memiliki alat produksi sendiri.  Kondisi riil semacam ini yang sekarang dihadapi pemilik modal, khususnya di negara-negara sedang berkembang. Pada dasarnya kemiskinan dan kesengsaraan hiduplah yang menyebabkan aksi-aksi buruh dilakukan. Kaum pemilik modal pada umumnya tidak peduli dengan penderitaan buruh karena mereka berpandangan bahwa buruh adalah komoditi yang dengan mudah dibeli di pasar tenaga kerja. Dalam pasar tenaga kerja, harga atau upah buruh ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Kondisi yang demikian itu mengakibatkan nasib buruh sulit diperbaiki. Hanya dengan campur tangan negara, kehidupan buruh dapat diperbaiki, artinya negara harus berperan serta dalam menentukan tingkat upah yang layak untuk hidup.  Pola pikir buruh dapat dilihat sebagai berikut :










 Gambar 1. Pola Pikir Buruh
Sumber : Darsono, 2009 : 368



[1] Darsono.2009. Budaya Organisasi, Jakarta : Nusantara Consulting, hal. 366-367

No comments:

Post a Comment

PROSES PEMBELAJARAN DAN PRAKTEK SCL

             Belajar bukan sekedar mendapat pengetahuan, tetapi juga mengaplikasikan pengetahuan tersebut pada analisis yang kritis, krea...