Monday, May 9, 2016

MATERI KULIAH SISTEM POLITIK INDONESIA

Beberapa materi kuliah Sistem Politik Indonesia sudah diunggah ke File Hosting Media Fire yang dapat anda  unduh pada link berikut 

1. Materi Mekanisme Input - Output dalam Sistem Politik, dapat diundah pada link berikut: 
http://www.mediafire.com/file/24nmq7upfyw0k1s/MEKANISME_INPUT_OUTPUT_DALAM_SISTEM_POLITIK.pptx/file
2. Materi Struktur dan Fungsi Sistem Politik, dapat diunduh pada link berikut :
http://www.mediafire.com/file/otcodeht8uf5rzb/Struktur_dan_fungsi_system_politik.pptx/file

Adapun materi lingkungan sistem politik dapat anda baca pada tulisan berikut : 


LINGKUNGAN SISTEM POLITIK



Lingkungan dalam sistem politik adalah faktor yang dapat mempengaruhi bekerjanya suatu sistem politik. Suatu sistem politik dapat dipengaruhi karena ia senantiasa berinteraksi dengan lingkungan yang mengitarinya. Terdapat dua jenis lingkungan sistem politik yakni lingkungan dalam maupun  lingkungan luar-masyarakatnya.
            David Easton memandang lingkungan sistem politik terdiri dari lingkungan masyarakat dalam (intra societal environment) dan lingkungan masyarakat luar (extra societal environment). Sedangkan Almond menyebut lingkungan dalam masyarakat dan lingkungan luar masyarakat dengan istilah lingkungan domestik dan lingkungan internasional.

A.     Lingkungan Masyarakat Dalam (Domestik)

            Easton memandang, lingkungan masyarakat dalam meliputi sistem ekologi, sistem biologi, sistem kepribadian, dan sistem sosial.  Sistem ekologi menunjuk pada semua lingkungan baik fisik atau kondisi-kondisi organis non humanis daripada kehidupan manusia.  Lingkungan fisik meliputi ciri-ciri geografi atau tata ruang seperti sifat dasar topografi, sumber-sumber fisik, luas teritori, iklim, sifat-sifat sama yang mempengaruhi kehidupan politik. Sementara kondisi organik non humanis  lebih mengacu kepada alam, lokasi dan kekayaan persediaan makanan, flora dan fauna lainnya yang dapat digunakan oleh anggota sistem politik.
            Sistem biologi menunjuk pada susunan biologi manusia dari masyarakat yang bersangkutan. Kondisi biologi ini dianggap mempunyai keterkaitan kuat dalam menentukan perilaku politik tertentu. Sistem ini penting, sejauh dapat memberikan petunjuk pada batas-batas perilaku individu yang mempengaruhi kehidupan politik. Misalnya susunan biologis dari seseorang/manusia tertentu dapat melahirkan perilaku yang rasional, penuh pertimbangan, kedamaian, sementara dapat juga melahirkan suatu perilaku yang sangat emosional, kurang perimbangan dan menyukai konflik.
            Sistem kepribadian, sistem ini berhubungan erat dengan sistem biologi, oleh itu juga menentukan perilaku manusia di dalam masyarakat. Pemahaman terhadap kepribadian individu atau suatu masyarakat dapat membantu elit dalam membuat keputusan atau menentukan cara-cara yang seharusnya digunakan untuk mencapai tujuan bersama.
            Struktur sosial, pengelompokkan di dalam suatu masyarakat, mobilitas dan kekuatan yang ada di dalam kelompok mempengaruhi tuntutan dan dukungan terhadap sistem politik. Dengan demikian maka sistem sosial membantu memahami suatu sistem politik. Struktur sosial dapat dilihat secara vertikal dan horizontal. Secara vertikal, apabila susunan atau pelapisan dilihat mulai dari bawah hingga atas, sehingga dapat diketahui struktur yang paling dominan dalam mepengaruhi pembentukkan tuntutan dan dukungan terhadap sistem politik.  Selanjutnya dapat dicermati hubungan antara lapisan tersebut yaitu untuk mengetahui cara elit/kelompok dalam memperoleh dukungan dari lapisan di bawahnya. Sementara apabila dilihat secara horizontal, menunjuk kepada pengelompokkan/pelapisan masyarakat yang sederajat seperti suku bangsa, agama, ras dan sebagainya. Pemahaman terhadap struktur semacam ini juga dapat membantu memahami kelompok mana yang dominan dalam mepengaruhi sistem politik.
            Sistem kebudayaan menunjuk kepada pemahaman terhadap nilai-nilai politik masyarakat mempengaruhi sistem politik dalam menetapkan keputusan dan kebijakan politik. Karena kekurang-pahaman atas kebudayaan politik berakibat pada tuntutan maupun dukungan yang diberikan oleh lingkungan kepada sistem politik. Pada  sebuah masyarakat Jawa merupakan masyarakat yang menghindari konflik dengan budaya yang lebih hierarkhis dalam susunan masyarakat. Di  luar pulau jawa, seperti Sumatera, karakter masyarakatnya lebih egaliter.
            Sistem ekonomi berkaitan erat dengan sistem ekologi karena kebijakan pembangunan ekonomi semestinya berorientasi antara lain pada permasalahan yang berhubungan dengan pengelolaan sumber kekayaan alam sehingga mampu meningkatkan ekonomi rakyat. Sebab kesalahan dalam membuat suatu kebijakan akan mengundang tuntutan masyarakat.
Sistem demografi menunjuk pada keadaan penduduk menyangkut jumlah, komposisi, distribusi dan pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk yang besar mempengaruhi kelangsungan hidup sistem politik. Oleh karena itu, sistem demografi sudah seharusnya mendapat perhatian daripada sistem politik terutama perhatian daripada pembuat kebijakan politik.
Dilihat dari jumlah penduduk, penduduk yang berlebih tanpa diimbangi dengan kualitas ketrampilan (skill) yang memadai malah membebani dan melemahkan sistem politik. Perlu pula diperhatikan mengenai komposisi penduduk dilihat dari segi usia tua dan muda karena ini berkaitan dengan usia produktif dan non produktif.
Demikian pula dengan pertambahan penduduk sangat perlu memperoleh perhatian, karena pertambahan penduduk disatu sisi memberikan keuntungan bilamana dibarengi dengan kualitas dan kemampuan yang memadai dari anggota masyarakat sistem politik tersebut. Disisi lain, pertambahan penduduk ini bisa merugikan apabila pertumbuhan ini tidak sesuai dengan kondisi yang diinginkan oleh sistem politik.
Begitu pula persoalan distribusi penduduk merupakan persoalan yang sangat pelik, terutama bagi Indonesia dengan kondisi geografis sebagai negara kepulauan dan terkonsentrasinya penduduk di pulau Jawa terutama di ibukota negara.

B.      Lingkungan Masyarakat Luar (Internasional)
            Lingkungan masayarakat luar terdiri atas sistem politik internasional, sistem ekologi internasional dan sistem sosial internasional. Sistem politik internasional terbagi  lagi ke dalam sistem politik individual yaitu sistem politik yang berada dalam masyarakat internasional. Antara sistem politik individual dengan sistem politik individual lainnya dapat melaku
kan hubungan bilateral maupun multilateral, dimana masing-masing sistem politik mempunyai kepentingan nasional. Oleh karena itu setiap sistem politik individual harus secara cermat menilai kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangannya, sehingga mampu melakukan hubungan dengan sistem politik lainnya dan selalu dihargai di mata internasional sebagai sistem politik yang kokoh. Dengan demikian maka sistem politik itu tidak tergantung pada  sistem politik lainnya.
Sementara, kelompok  sistem politik adalah kumpulan  daripada dua atau lebih sistem politik individual, mereka bergabung  berdasarkan atas persamaan kepentingan dan pencapaian tujuan bersama. Sistem politik kelompok yang dimaksud misalnya asosiasi atau organisasi-organisasi antar negara-negara seperti NATO, UNI EROPA, G-8, ASEAN, dan banyak sistem-sistem politik kelompok lainnya.
Sistem ekologi internasional, sistem ini tentu sejajar dengan sistem ekologi domestik yaitu menunjuk pada  lingkungan fisik dan kondisi-kondisi  non-humanis daripada masyarakat internasional. Atas kesepakatan bersama menentukan  kemampuan lingkungan itu.
Sistem sosial internasional adalah sejenis sistem sosial domestik  dalam konteks internasional. Dimana lingkungan  internasional ini, susunan masyarakatnya dapat dilihat dari perspektif vertikal maupun horizontal, sebab dalam masyarakat internasional timbul kecenderungan suatu sistem bangsa-bangsa tertentu merasa lebih unggul daripada bangsa lainnya. Misalnya bangsa kulit putih merasa rasnya lebih unggul daripada bangsa kulit hitam, orang eropa/barat merasa lebih unggul daripada orang  Asia.
Hubungan sistem politik dengan lingkungannya dapat dilihat dari output sistem politik yang menerima pengaruh lingkungan tersebut. Bagaimana sistem politik tersebut memberikan tanggapan antara lain berupa kebijakan. Oleh karena itu adanya pengaruh tuntutan dan dukungan dari lingkungan dalam-masyarakat dan lingkungan luar-masyarakat, akan diolah serangkaian respon untuk menghadapinya dengan cara menyusun struktur politik sebagai mesin penggerak sistem baik organ formal maupun informal.

Lingkungan domestik yang dapat mempengaruhi sistem politik antara lain dapat dilihat dari kebijakan nasional. Lingkungan Domestik Indonesia misalnya, yang notabene merupakan negara kepulauan dengan luas wilayah darat dan laut yang cukup besar tentu akan berbeda dengan kebijakan nasional yang ditetapkan oleh negara yang wilayahnya hanya sebatas daratan atau seluas benua seperti Australia. Dari sisi kebijakan pertahanan dan keamanan, kebijakan nasional Indonesia seharusnya jauh lebih ketat ketimbang negara yang luas wilayahnya hanya meliputi daratan saja. Dirampasnya pulau Simpadan, Ligitan dan Ambalat oleh Pemerintah Malaysia merupakan bukti bahwa negara Indonesia dalam hal kebijakan pertahanan dan keamanan nasional harus lebih waspada. Begitupula dengan ketersediaan sumber-sumber barang dan jasa serta kekayaan alam, seberapa besar dapat diproduksi dan didistribusikan seperti modal, lahan, kemajuan teknologi, tenaga ahli dan pekerjanya juga akan mempengaruhi corak kebijakan nasional. Termasuk juga diantaranya faktor persepsi elit atas lingkungan dan peristiwa atau gejala sosial yang terjadi baik dalam masyarakat maupun kecenderungan internasional. Sistem politik suatu negara juga bergantung pada lingkungan internasional. Dalam hal pengaruh lingkungan internasional terhadap sistem politik tersebut dapat dilihat dari kebijakan luar negerinya. 




No comments:

Post a Comment

PROSES PEMBELAJARAN DAN PRAKTEK SCL

             Belajar bukan sekedar mendapat pengetahuan, tetapi juga mengaplikasikan pengetahuan tersebut pada analisis yang kritis, krea...